Disuatu pagi nan-cerah. Langit tiada mendung dan udara sangat bersih tanpa adanya polusi seperti dikota-kota besar yang begitu pengap dengan asap kendaraan yang kebanyakan hasil dari kreditan.
Disebuah kelas yang riuh gaduh dengan canda dan tawa para murid-murid, tiba-tiba menjadi sunyi tak bersuara. Ternyata pagi hari ini adalah pelajaran bahasa indonesia. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid itu masuk ke dalam kelas. Wajahnya yang garang mirip harimau Sumatra yang kelaparan 45 abad.
Murid-murid : "Selamat pagi, Bu Guru !!!"
Guru : "Mengapa bilang selamat pagi saja??? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendo'akan saya tidak selamat ya???"
Murid-murid : "Selamat pagi, siang, sore dan malam Bu Guru!!!"
Guru : "Kenapa panjang sekali??? Tidak pernah ada orang yang mengucapkan salam seperti itu. Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengarnya dan penuh makna???"
Murid-murid : " Selamat sejahtera, Bu Guru !!!"
Guru : " Sama-sama, duduk!!! Dengar sini baik-baik. Hari ini saya mau menguji kalian tentang perlawanan kata atau antonim. Kalau saya sebutkan perkataanya, maka kalian harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti???"
Murid-murid : "Mengerti, Bu Guru!!!"
Guru : "Pandai"
Murid-murid : "Bodoh"
Guru : "Tinggi"
Murid-murid :"Rendah"
Guru : "Jauh"
Murid-murid : "Dekat"
Guru : "Berjaya"
Murid-murid : "Menang"
Guru : "Salah itu"
Murid-murid :"Benar ini"
Guru : "Bodoh"
Murid-murid : "Pandai"
Guru : "Bukan"
Murid-murid : "Ya"
Guru (Mulai Pusing) : "Oh!!! Tuhan...."
Murid-murid : "Ya, Hamba...."
Guru : "Dengar ini"
Murid-murid : "Bicara itu"
Guru : "Diam!!!"
Murid-murid : "Ribut!!!"
Guru : "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!"
Murid-murid : "Ini adalah jawaban, pandai!!!"
Guru : "Mati aku!!!"
Murid-murid : "Hidup kami!!!"
Guru : "Saya rotan baru tahu rasa"
Murid-murid : "Kami akar lama tak tahu rasa"
Guru : "Malas aku ngajar kalian"
Murid-murid : "Rajin kami belajar Bu Guru"
Guru : "Kalian gila semua!!!"
Murid-murid : "Kami waras sebagian!!!"
Guru : "Cukup!!! Cukup!!!"
Murid-murid : "Kurang!!! Kurang!!!"
Guru : "Sudah!!! Sudah!!!"
Murid-murid : "Belum!!! Belum!!!"
Guru : "Mengapa kamu semua bodoh sekali???"
Murid-murid : "Sebab saya seorang pandai"
Guru : "Oh!!! Melawan, ya???"
Murid-murid : "Oh!!! Mengalah, tidak???"
Guru : "Kurang ajar"
Murid-murid : " Cukup ajar"
Guru : "Habis aku"
Murid-murid : "Kekal kamu"
Guru (mulai putus asa) : "OK, pelajaran sudah selesai"
Murid-murid : "KO, pelajaran belum mulai"
Guru : "Sudah bodoh"
Murid-murid : "Belum pandai"
Guru : "Berdiri!!!"
Murid-murid : "Duduk"
Guru : "Bego kalian ini"
Murid-murid : "Cerdik kami itu"
Guru (stress) : "Kamu semua ditahan siang hari ini"
Murid-murid : "Dilepaskan tengah malam ini"
Bu Guru mukanya merah padam dan tanpa bicara lagi langsung membereskan bukunya dan keluar ruangan. Sebentar kemudian, lonceng pun berbunyi. Murid-murid merasa lega karena guru paling ditakuti dan disegani oleh mereka telah keluar.
Guru : "Mengapa bilang selamat pagi saja??? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendo'akan saya tidak selamat ya???"
Murid-murid : "Selamat pagi, siang, sore dan malam Bu Guru!!!"
Guru : "Kenapa panjang sekali??? Tidak pernah ada orang yang mengucapkan salam seperti itu. Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengarnya dan penuh makna???"
Murid-murid : " Selamat sejahtera, Bu Guru !!!"
Guru : " Sama-sama, duduk!!! Dengar sini baik-baik. Hari ini saya mau menguji kalian tentang perlawanan kata atau antonim. Kalau saya sebutkan perkataanya, maka kalian harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti???"
Murid-murid : "Mengerti, Bu Guru!!!"
Guru : "Pandai"
Murid-murid : "Bodoh"
Guru : "Tinggi"
Murid-murid :"Rendah"
Guru : "Jauh"
Murid-murid : "Dekat"
Guru : "Berjaya"
Murid-murid : "Menang"
Guru : "Salah itu"
Murid-murid :"Benar ini"
Guru : "Bodoh"
Murid-murid : "Pandai"
Guru : "Bukan"
Murid-murid : "Ya"
Guru (Mulai Pusing) : "Oh!!! Tuhan...."
Murid-murid : "Ya, Hamba...."
Guru : "Dengar ini"
Murid-murid : "Bicara itu"
Guru : "Diam!!!"
Murid-murid : "Ribut!!!"
Guru : "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!"
Murid-murid : "Ini adalah jawaban, pandai!!!"
Guru : "Mati aku!!!"
Murid-murid : "Hidup kami!!!"
Guru : "Saya rotan baru tahu rasa"
Murid-murid : "Kami akar lama tak tahu rasa"
Guru : "Malas aku ngajar kalian"
Murid-murid : "Rajin kami belajar Bu Guru"
Guru : "Kalian gila semua!!!"
Murid-murid : "Kami waras sebagian!!!"
Guru : "Cukup!!! Cukup!!!"
Murid-murid : "Kurang!!! Kurang!!!"
Guru : "Sudah!!! Sudah!!!"
Murid-murid : "Belum!!! Belum!!!"
Guru : "Mengapa kamu semua bodoh sekali???"
Murid-murid : "Sebab saya seorang pandai"
Guru : "Oh!!! Melawan, ya???"
Murid-murid : "Oh!!! Mengalah, tidak???"
Guru : "Kurang ajar"
Murid-murid : " Cukup ajar"
Guru : "Habis aku"
Murid-murid : "Kekal kamu"
Guru (mulai putus asa) : "OK, pelajaran sudah selesai"
Murid-murid : "KO, pelajaran belum mulai"
Guru : "Sudah bodoh"
Murid-murid : "Belum pandai"
Guru : "Berdiri!!!"
Murid-murid : "Duduk"
Guru : "Bego kalian ini"
Murid-murid : "Cerdik kami itu"
Guru (stress) : "Kamu semua ditahan siang hari ini"
Murid-murid : "Dilepaskan tengah malam ini"
Bu Guru mukanya merah padam dan tanpa bicara lagi langsung membereskan bukunya dan keluar ruangan. Sebentar kemudian, lonceng pun berbunyi. Murid-murid merasa lega karena guru paling ditakuti dan disegani oleh mereka telah keluar.
Bagaimanapun mereka merasa bangga karena telah dapat menjawab semua pertanyaan tadi. Tapi masih ada hari esok menanti. Guru bahasa itu pasti datang lagi...
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8488451
0 Komentar Dari Sobat:
Berikan Setetes Komentar Anda Untuk Artikel Sederhana Ini
Secoret komentar sobat menjadi penyejuk untuk jiwa blog ini ^^